June 20, 2009

Dunia JauH LeBih Luas daRi YanG kiTa Lihat!! - chapter 1 : interpretasi

Beberapa hari ini, badanku ngga enak banget, 2 hari berturut-turut muntah terus ngga berenti2, perut rasanya mual banget, minum pun ngga bisa... Tanteku bilang, mungkin karena stress, soalnya beberapa hari ini aga jadi aga "berbeda", seperti ada beban berat yang lagi di pikirin..well, mungkin juga si, sebab beberapa hari ini ak di hadapkan oleh berbagai macem permasalahan yang ak sendiri ga nyampe nalarnya kenapa bisa begitu ckckck, dan disaat ak berusaha untuk "melewatkannnya", mungkin alam bawah sadarku terus menerus "mengulangnya" fufufu..

Di saat kondisi badanku mulai ngga jelas, ak memberanikan diri untuk melakukan sedikit review pada diri ak sendiri, bertanya-tanya pada diri sendiri, melakukan reka ulang hal-hal yang sedikit (atau banyak) menganggu, dan bener aja, ternyata memang ada "hal-hal" yang menganggu, yang pada dasarnya disaat ak coba untuk "mengacuhkannya", kedua hal tersebut justru jadi lebih sering ak pikirin..view..

Ngga tau gimana, gara-gara liat sepupu saya baca buku yang judulnya "Agar Selalu Ditolong Allah, membuka pintu kemudahan dalam kesulitan - Hendra Setiawan 2008", saya jadi tertarik untuk ikut-ikutan baca,,,saya pikir, kok pas banget ni ^^

Pada dasarnya, setiap chapter dan pembahasan dalam buku tersebut memang sangat menarik, dan inspiratif..namun ada satu sub chapter yang banyak menyita perhatian saya, yaitu "Dunia Jauh Lebih Luas dari Yang Kita Lihat" :)

Dunia yang kita lihat, adalah dunia yang terlihat dari kacamata kita. Maka semakin sempit kacamata kita, semakin sempit dunia yang kita lihat. Itulah mengapa sebuah sejarah, sebuah cerita, adalah fakta + interpretasi. Cerita/kejadian yang sama, bisa disampaikan dengan seribu satu macam pemahaman. Kemampuan dan cara pandang setiap orang, memberikan pemahaman yang berbeda dalam memaknai sebuah hal, cerita, atau permasalahan yang dialaminya...

Permasalahan kecil, permasalahan besar, permasalahan rumit, sederhana, adalah buah pemikiran kita sendiri. dan payahnya, terkadang pemikiran kita sendirilah yang membuat permasalahn mudah menjadi sulit, sederhana menjadi rumit, atau lebih besar dari hal yang sebenarnya..pemikiran negatif yang kita bangun, akan semakin menjerumuskan kita sendiri.. Dan dalam buku yang sama, disampaikan dalam penelitiannya, Dr. Beck menyusun prinsip-prinsip berikut:

1. Suasana Hati anda dibentuk oleh pikiran. Anda merasakan apa yang anda kerjakan saat ini disebabkan pikiran yang anda miliki sekarang

2. Ketika anda merasa tertekan, ini karena disebabkan oleh pemikiran-pemikiran anda didominasi oleh suatu pemikiran negatif yang merajalela. Yang lebih buruk adalah anda mulai mempercayaibahwa segalanya benar-benar seburuk yang anda bayangkan.

3. Pikiran-pikiran negatif selalu mengandung berbagai penyimpangan yang menyolok. Pikiran yang berbelit-belit merupakanpenyebab utama bagi hampir semua penderitaan anda


Dunia jauh lebih luas dari yang kita lihat, adalah jauh lebih luas dari kacamata yang kita pakai. Itulah mengapa kita harus lebih "wise" dalam melihat, dalam melakukan interpretasi, dalam memahami sebuah hal atau sesuatu yang kita hadapi. Yang penting adalah, kita bisa selalu bersikap terbuka terhadap "kacamata-kacamata" lain, karena pada dasarnya, kebenaran absolut bukanlah milik kita :)

June 3, 2009

Serunya BerPolitik (kata siapa ? :p)

Beberapa hari lalu, secara resmi KPU mengumumkan calon presiden dan wakil presiden yang akan berlaga dalam Pemilu Presiden Mendatang plus nomer urutnya : (1) Megawati-Prabowo, (2) SBY-Boediono, (3) Jusuf Kalla-Wiranto. Masing-masing calon, melalui perwakilannya menyambut baik setiap undian nomer urut yang diterimanya, mulai dari menghubung-hubungkan dengan filosofi nomer 1 sebagai nomer terdepan, pemenang, no 2 sebagai tanda kemenangan periode ke dua, sampai nomer 3 yang dihubung-hubungkan dengan filosofi pemimpin masa depan yang akan membawa perubahan.

Akhir-akhir ini, saya jadi lebih sering parno lihat setiap pemberitaan,, wah jangan-jangan hanya main mata melakukan propaganda terselubung ni..dan memang, setiap hal jadi terasa sangat sensitif karena biasanya masing-masing tim sukses jadi memberikan bermacam-macam pernyataan sikap yang aga menyerang kandidat lain...memanfaatkan berbagai macam isu seperti isu-isu agama, rasial, intervensi asing, filosofi dan pandangan, sampai urusan keamanan nasional. Saat ini, bener-bener butuh banyak filter dalam nerima pemberitaan. Ponsel saya juga ngga jarang jadi sasaran pemberitaan ngga jelas..cerita-cerita undercover yang ... (ngga tau juga) memang terjadi..

Dan banyaknya informasi soal kritikus, tenaga ahli, sampai akademisi terkenal yang bisa membuat analisis berdasarkan request, bikin saya males dengerin ulasan di berbagai media. Kalaupun dengerin, ujung-ujungnya saya mikirnya ini dibuat untuk siapa, bukan untuk apa ckckck...Kalaupun ada tim peneliti yang beberapa waktu lalu protes dengan pertimbangan hasil quiccount yang dapat memicu potensi chaos, saya jadi bingung mau ngedukung apa engga. Karena, mungkin memang quickcount yang ngga valid dan (mungkin) sebagian made by request berpotensi memunculkan atau memang digunakan untuk memunculkan chaos, atau memang karena pihak penyelenggara menutup jalur-jalur transparansi publik untuk mendukung (kalaupun ada) rencana kotor mereka?? siapa yang tau soal DPT kemarin memang karena kesalahan administrasi, atau memang dibuat salah??? kenapa harus menggunakan data administrasi kependudukan yang belum selesai??..

Bila kita sedikit luangkan waktu untuk menengok dan ngintip2 dikit, ternyata apa yang terjadi dibelakang layar memang ngga sesederhana apa yang kita lihat di TV, atau email-email, dan sms ngga jelas yang pernah kita terima. Ada yang bilang, strategi politik tingkat tinggi banyak terjadi.

Seru banget, apa yang terjadi di dalam sana, lebih seru daripada film action hollywood sekalipun, atau bahkan lebih dramatis dari film bollywood, air mata yang dicucurkan lebih banyak daripada sinetron-sinetron indonesia yang penuh kesedihan, entah karena sedih beneran atau karena acting doang.

Konklusi awal : menurut saya seru :D

Sedikit membahas mengenai informasi dan propaganda yang akan banyak kita terima sebagai konstituen, ada banyak informasi maupun propaganda bisa berupa himbauan atau informasi yang jelas (misalnya email mengenai kasus-kasus), atau absurb (ngga jelas), berupa usaha-usaha untuk menanamkan pemahaman-pemahaman yang salah, misalnya adalah dengan kemasan-kemasan berita tentang Ambalat. Banyak issue yang berkembang, diantaranya, kita ngga berani berperang, karena persenjataan kita yang kurang, pemerintah dianggap kurang konsern terhadap pertahanan RI, dsb. terus apanya yang absurb?? bukannya suudzon (padahal memang suudzon :p), ya sedikit analisis situasi, ada beberapa output dari issue tadi, yang pertama adalah mengembangkan persepsi pemerintah yang tidak konsern terhadap pertahanan keamanan serta kedaulatan negeri, yang kedua, ada yang butuh dana tambahan ni, alokasi budjet untuk pertahanan keamanan = proyek lagi dong, dan yang seneng itu2 lagi, atau yang ketiga, dengan demikian pemerintah akan menunjukkan reaksinya terhadap kedaulatan NKRI, sehingga memberi citra yang positif thd masyarakat.

Itulah kenapa saya ngga mau banyak komen terhadap issue-issue yang berkembang sekarang, terutama terkait dengan issue-issue politik..selain ngga jelas, karena pernyataan kita terhadap issue-issue tertentu juga akan sedikit banyak mempengaruhi banyak orang lainnya. Padahal, kita ngga yakin itu jelas pa ngga, selama ini kita hanya menerka-nerka. Tetapi, diam juga berarti tidak berpikir :) minimal, counter diri kita dari issue-issue yang berkembang, di filter dulu lah, dan jangan terburu-buru membangun kesimpulan :)