August 26, 2009

Namanya juga, emansipasi perempuan...??

Sekarang emang bukan hari kartini atau semacamnya :) tapi saya rasa, ngga ada salahnya juga kalo kita sedikit bahas e-m-a-n-s-i-p-a-s-i, emansipasi wanita :D

Emansipasi, sekilas kata itu udah sangat familiar alias ngga asing lagi buat kita..cerita-cerita dan kisah tentang betapa hebatnya ibu kita Kartini, seorang wanita Indonesia yang menjadi salah satu tokoh persamaan hak yang jadi salah satu pahlawan yang wajib kita kenal, yang selalu muncul dalam soal-soal ujian ketika kita masih SD, membuat "emansipasi wanita" begitu populer :) Tapi kita bukan mau bahas ibu Kartininya, tetapi betapa emansipasi ini sendiri juga telah menjadi salah satu warna dalam kehidupan kita, dengan segala pemaknaannya :D

Kalau dari sisi bahasa, kata emansipasi menurut Kamus besar bahasa Indonesia mempunyai 2 arti yaitu (1) pembebasan dari perbudakan, dan (2) persamaan hak. Sedangkan menurut Wikipedia bahasa indonesia online, emansipasi artinya "istilah yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah usaha untuk mendapatkan hak politik maupun persamaan derajat, sering bagi kelompok yang tak diberi hak secara spesifik, atau secara lebih umum dalam pembahasan masalah seperti itu"... Hmm...kok malah belibet ^^, Tapi kalau boleh saya ambil intinya, emansipasi adalah sebuah upaya yang terkait dengan persamaan hak dan pembebasan dari perbudakan...dapet ngga tu intinya?

Banyak si sebetulnya orang-orang yang mencoba memberikan devinisi emansipasi dengan gaya, cara, dan pendekatan yang berbeda. Termasuk tentang emansipasi wanita. Namun satu hal adalah semuanya merujuk pada persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Pertanyaan pertama adalah, kenapa sampai muncul yang namanya emansipasi perempuan?

Pertanyaan ini sebetulnya akan terjawab apabila kita sedikit merujuk pada cerita-cerita sejarah, terutama tentang perjuangan R.A Kartini dalam memperjuangkan persamaan hak-hak perempuan, dimana dulunya perempuan dianggap hanya cukup Masak-Macak-Manak, alias masak, dandan, dan melahirkan. Dimana perempuan hanya dipandang sebelah mata, dan dianggap tidak layak melakukan hal-hal lainnya seperti bekerja, atau menjadi seorang pemimpin.

Namun coba kita pikir, ada satu hal yang bikin saya suka bingung dan kepikiran, yaitu pas giliran yang seneng-seneng, banyak diteriakkan persamaan hak. Dan giliran yang repot-repot, dibilangnya itu kewajiban laki-laki :D Bener ngga si? ^^, kalo ngga setuju boleh protes kok, ini kan perasaan saya aja :p

Kadang-kadang saya ngerasa, "emansipasi" menjelma menjadi mantra ampuh untuk menghalalkan hal-hal yang sebelumnya engga dibolehin buat perempuan-perempuan indonesia, atau untuk memperoleh dan mencapai hal-hal tertentu. Saya kadang ngga abis pikir, 30% kuota caleg wajib diisi perempuan..hmm...lah, kenapa harus di kuota-kan? kenapa tidak diserahkan berdasarkan kemampuan yang ada? kalau memang layak, 100% perempuan pun tidak jadi masalah!!...

Ya itu hanya salah satu contoh aja. Bukan berarti saya orang yang ngga mau perduli dengan perempuan, saya lebih suka dibilang orang yang menempatkan sesuatu berdasarkan kemampuan dan kelayakan. Bener ngga kalau saya bilang, perempuan indonesia jadi dimanjakan? Sebab buat saya, emansipasi adalah memberikan kesempatan dan ruang yang sama, selanjutnya, ya mampu apa engga, dan segigih apa perjuangan dan usaha kita :)



buat bacaan bacaan :)



Sejauh Mana Gagasan Emansipasi R.A Kartini ( H. Kliwon Suyoto)

Wikipedia : Emansipasi

Emansipasi Wanita, "Awas Kebablasan" (Hafidzi : 2006)


Emansipasi Wanita ( @ Garam Dunia : 2007)